Minggu, 30 Desember 2012

TATA IBADAH HARIAN PAGI (TEFILAH SAKHARIT)





Persiapan : Membasuh tangan (Netilat Yadaim)

Baruk Attah Yahweh Eloheinu Hu Melek ha Olam, asyer qidshanu bemitsotaw we tsiwanu netilat al yadanu. Anoki natan et yadi le Mashiakh Hu Tiqwah ha Gadol, we qakh na yadi lesharto, Amen

Diberkatilah[i] Engkau Yahweh, Tuhan kami, Raja Semesta Alam, yang telah menguduskan kami dengan perintah-perintah-Nya dan yang memerintahkan untuk membasuh tangan kami. Saya menyerahkan tangan saya pada Mesias, Pengharapan Yang Mulia dan pakailah tanganku hanya untuk melayani-Nya saja, Amin”


Berdiri dengan kedua tangan disamping paha sambil mengucapkan :

Pengakuan Kebesaran Elohim

YAHWEH, ATTA HU ELI, ELOHEY HA ELOHIM, ADONEY HA ADONIM, ELOHIM HA EKHAD WE RUAKH HU

“Ya, Yahweh, Engkaulah Tuhanku, Tuhan diatas segala Tuhan, Tuan diatas segala Tuan, Tuhan yang Esa dan Roh ada-Nya”

Pengakuan Iman (Shema)

SHEMA YISHRAEL (ii), YAHWEH ELOHEINU, YAHWEH EKHAD. WE AHAVTA ET YAHWEH ELOHEIKA BEKOL LEVAVEKA UBEKOL NAFSHEKA UBEKOL MEODEKA(Devarim 6:4-5)

(Dengarlah Yishrael : Yahweh Tuhan kita Yahweh itu Esa. Kasihilah Yahweh Tuhanmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu, Ul 6:4-5)


Membungkukan badan sambil mengucapkan :

QADOSH, QADOSH, QADOSH, YAHWEH TSEVAOT, MELO KOL HA ARETS KEVODO”

“Kudus, kudus, kuduslah Yahweh Tuhan Semesta Alam. Seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya” (Yes 6:3)


Berlutut dengan kaki kiri terlebih dahulu lalu kaki kanan,  sambil mengucapkan :

BOU NISHTTAKHAWEH WENIKRA’A WE NIVREKA LIFNEY YAHWEH OSHENU” (Tehilim 95:6)

“Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Yahweh yang menjadikan kita” (Mzm 95:6)


Bertelut sambil mengucapkan :

SAAT TEFILAH SHAKHARIT
MAZMUR PAGI (Mazmur 5:1-13)[1]

“AMARAY HAAZINA YAHWEH HAQESHIYVA LEQOL SHAW’IY MALKKI WE ELOHAY, KI ELEYKA ETPALLEL” 

“Berilah telinga kepada perkataanku ya Yahweh, perhatikanlah keluh kesahku, perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Elohimku sebab kepadamulah aku berdoa”

YAHWEH, BOQER TTISHMA QOLI, BOQER E’ERAK LEKA WA ATSPE

“Yahweh, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagimu dan aku menunggu-nunggu”

  “KI LO EL KHAFETS RESHA, ATTA LO YENUREKA. LO YITYATSBU HOLELIM LENEGID. EYNEKA SHANETA KOL POALE AWEN. TTEAVED DDOVREY KAZAV DDAMIN UMIRMA YETA’EV YAHWEH

“Sebab Engkau bukanlah Tuhan yang berkenan kepada kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu; Engkau membenci semua orang yang melakukan kejahatan. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Yahweh jijik melihat penumpah darah dan penipu”

WA ANI BEROV KHASDEKA, AVO VEYTEKA ESHTTAKHAWE EL HEIKAL QADSHEKA BE YIRATEKA”

“Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk kedalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau

YAHWEH NEKHENI WE TSIDQATEKA, LEMA’AN SHURAY (HOSHAR) [HAYSHAR] LEFANAY DDARKEKA. KI EIN BEFIYHU NEKONA, QIRBAN HAUYOT, QEVER PATUAKH GERONAM, LESHONAM YAKHALIQUN

“Yahweh, tuntunlah aku dalam keadilan-Mu, karena seteruku; ratakanlah jalanmu di depanku. Sebab perkataan mereka tidak ada yang jujur, batin mereka penuh kebusukan, kerongkongan mereka seperti kubur terganga, lidah mereka merayu-rayu”

HAASHIMEM ELOHIM YIPLU MIMMO’ATSOTEYHEM, BEROV PISH’EYHEM HADDIYKHEMO, KI MARU VEKA

  “Biarlah mereka menanggung kesalahan mereka Ya Tuhan, biarlah mereka jatuh karena rancangannya sendiri; buanglah mereka karena banyaknya pelanggaran mereka, sebab mereka memberontak terhadap Engkau”[iii]

WAYISHMEKHU KOL KHOSEY VAK LE’OLAM, YERAGENU WETASEK ALEYMO, WEYA’ALETSU VEK OHAVEY SHEMEKA. KKI ATTA TTEVAREK TSADIQ YAHWEH, KKATSINNA RATSON TTA’TERENU

“Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena engkau menaungi mereka; dan karena Engkau akan bersukaria orang-orang yang mengasihi nama-Mu. Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar ya Yahweh, Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai”


Doa untuk Yerusalem (Mazm 122:6-9)[v]

SHAALU SHELOM YERUSHALAYIM, YISHLAU OHAVAYIK

“Biarlah orang-orang yang mencintai Yerusalem mendapat sentosa”

YEHI SHALOM BEKHELEKA SHALWA BEARMENOTAYIK

“Biarlah kesejahteraan ada di lingkungan tembok Yerusalem  dan sentosa didalam puri-puri Yerusalem”

LEMA’AN AKHAY WERE’AY ADABRA NNA SHALOM VAK

“Oleh karena saudara-saudaraku dan teman-temanku, aku hendak mengucapkan ; Biarlah kesejahteraan ada di dalam Yerusalem”

LEMA’AN BET YAHWEH ELOHEYNU, AVAQSHA TOV LAK

“Oleh karena rumah Yahweh Tuhan kami, aku hendak mencari kebaikkan bagi Yerusalem”



Berdiri  dengan kaki kanan terlebih dahulu  sambil mengucapkan “ASARA DEBAROT” (SEPULUH HUKUM/PERINTAH):[vi] 

WAYEDABER ELOHIM ET KOL HADDEBARIM HA ELLE LEMOR; ANOKI YAHWEH ELOHEYKA ASHER HOTSETIKA MEERETS MITSRAYIM, MI BET AVADIM

“Demikianlah Firman Tuhan kepada Moshe : Akulah Yahweh Tuhanmu yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir dari tanah perbudakan”

LO YIHYE LEKA ELOHIM AKHERIM AL PANAY

Jangan ada padamu tuhan lain dihadapan-Ku

LO TA’ASYE LEKA FESEL, LO TISHTTAKHAWEH LAHEM WE LO TAAVDEM

“Jangan membuat bagimu patung dan janganlah sujud menyembah serta beribadah padanya”

LO TISHA ET SHEM YAHWEH ELOHEYKA LASHAW”

“Jangan menyebut nama Yahweh Tuhanmu dengan sembarangan”

ZAKOR ET YOM HA SHABAT LEQADSHO

Ingatlah Hari Shabat untuk menguduskannya[vii]

  “KABBED ET AVIKA WE ET IMEKA

“Hormatilah ayah dan ibumu”

LO TTIRSAKH

“Jangan membunuh”

LO TINAF

“Jangan berzinah”

LO TIGNOF

“Jangan mencuri”

LO TA’ANE VERE’AKA ED SHAQER

“Jangan mengucapkan saksi dusta”

LO TAKHMOD BET RE’EKA

“Jangan mengingini kepunyaan sesamamu”


Bertelut sambil mengucapkan doa “AVINU” (BAPA KAMI)

AVINU SHEBA SHAMAYIM YITKADASH SHEMEKA 

“Bapa kami yang di Sorga dikuduskan Nama-Mu”

“TAVO MALKUTEKA YEASHE RETSONEKA KAASHER BASHAMAYIM GAM BA’ARETS”

“Datanglah Kerajaan-Mu jadilah kehendak-Mu,  dibumi seperti di Surga”

ET LEHEM KHUQENU HAYOM

“Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya”

UMEKHALANU ALKHOVOTENU KAASYER MAKHALNU GAM ANAKHNU LEHAYAVENU

“Ampunilah kami akan segala kesalahan kami, sebagaimana kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami”

 “WE AL TEVIENU LIDEY NISAYON KI IM TEKHALTSENU MIN HA RA

“Janganlah membawa kami dalam pencobaan namun lepaskanlah kami dari yang jahat”

KI LEKA HA MAMLAKA, WE HA GEVURA WE HATIFERET LE OLMI OLAMIM AMIN”

“Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya, Amen”



Catatan Kaki


[1] Rashid Rahman memberikan ulasan, “Dalam ibadah harian, peran Kitab Mazmur sebagai kitab doa, lebih dominan dibandingkan dengan kitab-kitab lain” (Ibid.,hal 53). Selanjutnya beliau mengutip penjelasan John P. Peters dalam The Psalm as Liturgies: Being the Paddock Lectures for 1920 (The Macmillan Company, 1920) sbb: “Separuh dari Mazmur itu menjadi sebagian dari Siddur, yaitu kitab doa. Dalam doa pagi saja, lebih dari dua puluh Mazmur dipergunakan. Bahkan ada koleksi-koleksi Mazmur-mazmur, Hallel dalam hari raya Paska dan Pondok Daun (113-118) dan nyanyian-nyanyian ziarah (120-134) Mazmur Daud (3,42), Bani Korah (42-49), Doa Musa (90-99), Nyanyian Ziarah (120-134). Dalam Siddur Tefilah inipun, pola pembacaan Mazmur (Tehilim) kembali diadaptasi untuk membangun suatu sikap moral yang dituntun oleh Ruakh ha Kodesh, melalui membaca salah satu bagian Kitab Mazmur. Bacaan-bacaan Mazmur yang dipilih tiap shakharit, minhah dan ma’ariv bertujuan untuk memfokuskan batin orang beriman agar tertuju selalu kepada YHWH didalam Yahshua Sang Mesias.

[2] Terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia, “Yang memandang hina orang yang tersingkir,…”. Bagaimana mungkin orang tersingkir dipandang hina? Bukankah Torah mengajarkan agar kita berpihak pada yang tersingkir dan tertindas? Teks Ibrani berbunyi, “Nivze beeinaiw nimas…”. New International Version menerjemahkan, “who despises a vile man…” (yang memandang hina manusia yang hatinya kotor). New Jerusalem Bible menerjemahkan,” who looks with scorn on the vile,…” (yang memandang dengan mengejek terhadap orang yang hatinya kotor). Restoration Scriptures menerjemahkan,”In whose eyes a vile person is despised;…”(memandang hina mereka yang matanya penuh kejijikan). Nafiri Yahshua Ministry & Forum Study Messianica, serta Gereja Kemah Abraham Klirong-Kebumen memilih menerjemahkan, “Yang memandang jijik dengan matanya terhadap orang yang memiliki hati yang kotor


[i] Beberapa orang keberatan dengan ungkapan “Diberkatilah Engkau YHWH Tuhan Raja Semesta Alam…”. Dalam Bahasa Ibrani diucapkan, “Baruk Atta YHWH Eloheinu Hu Melek ha Olam…”. Kata “Baruk” merupakan bentuk pasif dari “Barak”. Kata “Barak” memiliki makna: Pertama, “melipat lutut atau berlutut” (Mzm 95:6, Dan 6:11, 1 Taw 29:20). Kedua, ungkapan berkat yang disampaikan dengan tujuan seseorang mendapatkan jaminan kehidupan yang baik (Kej 1:22, Ul 29:19). Ketiga, pengagungan pada YHWH (Ruth 4:14, Mzm 63:5, 1Taw 29:10). Dari sudut pandang Tuhan kepada manusia, kata “Barak” menunjukkan anugrah dan perkenan YHWH kepada manusia. Dari sisi manusia, kata “Barak” yang ditujukan pada YHWH merefleksikan sikap hormat dan pengagungan yang ditunjukkan dengan berlutut atau menekuk lutut saat mengucapkan kalimat tersebut. Tracey R. Rich mengatakan, ”Kata Ibrani ‘Barukh’ bukan kata kerja yang menggambarkan apa yang telah kita lakukan bagi Tuhan,. Ini merupakan kata sifat yang menggambarkan bahwa Tuhan merupakan sumber dari semua berkat-berkat. Ketika kita mengucapkan ‘berakhah’, kita bukan memberkati Tuhan, melainkan mengekspresikan ketakjuban mengenai bagaimana Tuhan telah memberkati kita” (www.jewfaq.com) Contoh ungkapan yang dimulai dengan kalimat “Diberkatilah Engkau Yahweh Tuhan Raja Semesta Alam” al., Dalam 1 Tawarikh 29:10 teks Ibrani, “Wayevarek Dawid el hvhy le eyne kal ha qahal wayomer Dawid, Baruk Atta YHWH Elohey Avinu meolam we ad olam”. RabbiMoshe Yoseph Koniuchowsky dalam Restoration Scriptures menerjemahkan, “And Dawid blessed hvhy before the entire conggregation: And Dawid said,Barkhu et hvhy Elohim of Yisrael, our Abba, le olam wa ed” (Kemudian Dawid memberkati hvhy dihadapan seluruh kumpulan jemaat dan berkata: Barku et hvhy Tuhan Yisrael, Abba kita, le olam wa ed {dari selama-lamanya sampai selama-lamanya} ). Jadi, kata “Baruk”, selalu memiliki hubungan dengan “berlutut”. Ini ditegaskan dalam 1 Taw 29:20, ketika Dawid memerintahkan umat “memberkati YHWH”, diiringi dengan “berlutut” dan “sujud menyembah”.


[ii] Rabbi Hayim Ha Levy Donin, memberikan keterangan, “The Shema is declaration of faith, a pledge of allegiance to One God, an affirmation of Judaism. It is the first prayer that children are taught to say” yang artinya “Shema adalah suatu pernyataan iman, suatu ikrar kesetiaan kepada Tuhan Yang Esa, sebuah penegasan mengenai Yudaisme” (To Pray As A Jew, Basic Books, p.144). Qahal Mesianik (Gereja) tetap memelihara pengakuan iman mula-mula ini dalam setiap ibadah yang dilaksanakan - sabat, tefilah, moedim – sebagaimana teladan Yahshua ketika ditanyai Hukum yang utama, oleh salah satu tokoh agama Yudaisme, Dia mengutip Shema (Mark 12:29). Cara Qahal Mesianik mula-mula dalam beribadah tetap mengikuti tradisi Yudaisme, meskipun dikemudian hari dikembangkan sesuai dengan keyakinan terhadap Yahshua sebagai Mesias. Rashid Rahman mengatakan, “Praktek ibadah harian gereja awal dilatarbelakangi oleh praktek ibadah harian Yudaisme hingga abad pertama. Latar belakang tersebut dapat berupa kontinuitas, diskontinuitas atau pengem,bangan dari ibadah Yudaisme”(Ibadah Harian Zaman Patristik, Bintang Fajar, 2000, hal 5). Selanjutnya dikatakan, “Gereja awal tidak memiliki pola ibadah tersendiri dan asli. Mereka beribadah bersama dengan umat Yahudi dan kemudian mengambil beberapa ritus Yahudi untuk menjadi pola ibadah harian” (hal 26). Maksud Qahal Mesianik tetap menggemakan Shema adalah untuk menyatakan bahwa YHWH adalah satu-satunya Tuhan yang patut disembah, sebagai Bapa dari Yahshua, Sang Mesias, Firman YHWH yang telah menjadi manusia. Rasul-rasul (Shlikim) Perjanjian Baru selalu menggungkapkan relasi ontologis Bapa, Putra dan Roh Kudus dengan ungkapan ESA daripada TRITUNGGAL (Band. 1 Tim 1:17, 1 Tim 2:5-6, 1 Kor 8:5-6, Gal 3:20).


[iii] Frasa Ibraninya berbunyi, “Waani berov khasdeka, avo veyteka eshttakhawe el Heikal Qodsheka beyirateka”, bukan suatu ungkapan kultus terhadap benda, dalam hal ini Beit ha Miqdash. Namun sikap ini lebih menunjukkan pada kesatuan arah dalam menghadap saat melaksanakan Tefilah. Beit ha Miqdash merupakan tempat kemuliaan nama-Nya berdiam, dengan diwakili Aron Berit (Tabut Perjanjian). Meskipun YHWH itu Roh dan tidak hadir disatu tempat saja, namun kemuliaan nama-Nya berdiam di Beit ha Miqdash di Yerusalem dan bukan ditempat lain. Daniel memberikan teladan arah tefilah, yaitu ke Yerusalem (Dan 6:11). Dan meskipun secara fisik, Beit ha Miqdash telah roboh sejak tahun 70 Ms dan jatuh ke tangan Bangsa Islam dan telah dirikan Mesjid Kubah Batu Karang (Dome of the Rock) dan Mesjid Al Aqsa, namun kemuliaan Beit ha Miqdash masa depan akan terpenuhi saat YHWH datang sebagai Raja (Yehz 40-41).


[iv] Menurut teks Ibrani seharusnya diterjemahkan “wahai anak-anak manusia…”


[v] Pengucapan “Shaalu Shalom Yerusalem” dimaksudkan untuk selalu mengarahkan Qahal Mesianik agar tetap memiliki keterikatan iman dengan Yerusalem sebagai kota yang memiliki nilai historis, yaitu tempat lahirnya para nabi dan juga Mesias yang dijanjikan, yaitu Yahshua (Mik 5:1;Yoh 4:22) sekaligus memiliki nilai profetis, yaitu nubuat dimana YHWH akan memerintah sebagai Raja melalui Sang Mesias Yahshua dan bangsa-bangsa akan datang untuk menyembah YHWH dan melaksanakan perayaan Pondok Daun (Zak 14:8-21)


[vi] Asara Debarot (Ibr) atau Ten Comandement  (Ing) atau Sepuluh Perintah, merupakan Torah YHWH atau “Ajaran/Prinsip YHWH” yang diturunkan di Sinai. Torah YHWH ini mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan (1-4) dan manusia dengan manusia (5-10). Inti dari Torah YHWH di Sinai oleh Yahshua Mesias diringkaskan dengan kata MENGASIHI, baik mengasihi YHWH dan mengasihi sesama (Mat 22:37-40). Penjabaran dari mengasihi YHWH dan mengasihi manusia terekam dalam Kelima Kitab Torah, yang oleh para rabbi diinventarisir sebanyak 613 perintah, yang terdiri dari 248 diawali dengan kalimat Positip dan 365 diawali dengan kalimat Negatif. Qahal Mesianik tetap memelihara Asara Debarot ini untuk senantiasa mengikatkan diri kepada perintah YHWH yang universal. Perintah ini bukan hanya diperuntukan bagi Yisrael sebagai sebuah bangsa, namun bagi siapapun yang berketetapan memilih dan hendak menyembah YHWH sebagai Elohim yang sejati. Dengan mengucapkan Asara Debarot, Qahal Mesianik diingatkan selalu agar mengasihi YHWH dan mengasihi sesama. Bacaan “Asara Debarot” ini merupakan paraphrase dari teks aslinya, sehingga bacaan ini tidak terlalu persis dengan teks. Namun bukan dengan tujuan menambah maupun mengurangi teks, melainkan penyingkatan demi tujuan praktis semata.


[vii] Teks Ibrani berbunyi,”Zakor et yom ha Shabat le qadsho”. Lembaga Alkitab Indonesia menerjemahkan, “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat”. Terjemahan ini kurang tepat. Seharusnya lebih tepat diterjemahkan, “Ingatlah hari Shabat untuk menguduskannya”. Tidak ada kata sambung “we” (dan) diantara “yom shabat” dan “qadsho”, namun digunakan kata sambung “le” (untuk, oleh), sehingga lebih tepat diterjemahkan, “Ingatlah hari Shabat untuk menguduskannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar